Tuesday, April 8, 2014

You Just Need a BRAVENESS!

Yesterday, 7th April 2014

Aku dan teman-teman tampil memerankan pribadi yang mungkin, it's not the real we are! Yup, at that day we played the drama setelah satu bulan bekerja keras untuk menghafal naskah, menyiapkan property, costume and so on. Banyak sekali tantangan yang kita bersembilan hadapi selama satu bulan ini. Bahkan, perseteruanpun tidak bisa kami hindari, because that's the dissimilarity!

Rasa toleransi terhadap waktu adalah tantangan terbesar buat kami. Bertengkar maupun adu mulut sering terjadi karena masalah WAKTU. Bayangkan saja, jika temanmu datang dengan santainya pada jam 12 sedangkan kita sudah menunggu mereka dari jam 9. Mungkin jika sekali-kali tidak apa-apa, tapi kalau seringkali dia lakukan? Itu yang jadi masalah! Not just for us as an individual, but for other members of the group also!

Dan kemarinlah saatnya kami bertempur untuk melawan rasa gugup terhadap everyone who watch the drama :) Sempat kacau di belakang panggung karena waktu satu bulan yang sangat sangat tidak cukup untuk mempersiapkan segalanya. But, it was success! Our lecturer, Mom Ana said that "What the perfect drama!" grup lainpun bilang jika drama kita "Touching!" Oh God, thanks :) Setelah sebulan kami berjuang, at the end of our hard work, it works!

Today, 8th April 2014

The first time I donor my blood!
To be honest, it's hurt pals :( Setelah sekian banyak orang mengalaminya, and finally today I do it! Enggak sakit kok, cuma kayak digigit semut. Itulah kalimat yang sering terdengar ketika aku bertanya tentang rasa bagaimana orang mendonorkan darahnya. Semut yang seperti apa dulu? Kalau semut segede kecoa sih mungkin saja (pikirku setelah merasakannya sendiri).

Sebenarnya sudah lama aku ingin mencoba untuk mendonorkan darahku, namun ketakutan lebih besar daripada keinginanku untuk melakukan itu. Ketika aku memutuskan untuk mengisi form, rasa deg-degan menghampiriku dan keringat dinginpun mengikuti. Sempat ingin membatalkannya, but I have to do it!

Darah mulai mengalir dari tubuh ke blood bag. Aku mencoba relax dan bercanda dengan teman-teman yang sedang mengerubuniku, what a caring friends they are! Lama, lama sekali kantung darahku terisi penuh. Sementara aku melihat teman-teman lain sudah mulai menimbulkan reaksi setelah donor darah. Ada yang muntah, ada yang pusing, dan ada juga yang hampir pingsan. Oh Tuhan apa yang akan terjadi padaku nanti? Apakah aku akan seperti mereka? Aku mencoba tenang dan menyemangati diriku sendiri!

Setelah waktu yang cukup lama, akhirnya that blood bag full of mine! Ibu petugas menyuruhku untuk tidak langsung bangun agar tidak seperti teman-teman lain, akupun mematuhinya. Tapi, yang terjadi tetaplah pusing yang aku rasakan. Mata berkunang-kunang, ruanganpun jadi gelap, aku juga tidak bisa mendengar suara teman-teman dengan jelas. Inikah rasanya ketika orang akan pingsan? Jujur, baru sekali ini aku merasakannya. Mungkin jika teman-teman tidak tanggap membantuku, aku bisa saja pingsan! Once more, what a caring friends they are. Thank you Dita yang sudah menopang kakiku, Oma yang sudah memijat kepalaku, Mas Adi dan mas Dennis yang sudah menghibur dengan candaannya, I love you all :*

Dua hari ini aku belajar, memang BRAVENESS sangat diperlukan dalam saat apapun!
Jika kemarin aku dan teman-teman tidak mengeluarkan keberanian kita untuk tampil di depan orang banyak, mungkin drama kita tidak akan sukses.
Dan sekarang, memang tidak enak ketika aku merasakan mual dan pusing ketika selesai donor darah, tapi aku bangga! I'm proud of myself! Karena aku berani untuk mendonorkan darahku bagi mereka diluar sana yang mungkin sedang kesusahan mencari pendonor darah.
Read more »

0 comments:

Powered by Blogger.

Copyright © This is Mine, My Life 2010

Template By Nano Yulianto