Tuesday, May 27, 2014

Healthy is Painful

Bukan cuma istilah "beautiful is painful" yang benar adanya, but for me "healthy is painful" too. Tidak mungkin jika kita bisa mendapatkan hidup yang sehat tanpa berusaha. Banyak orang yang sering mengkonsumsi sayur dan buah-buahan untuk menjaga tubuh tetap sehat, atau mereka yang rutin melakukan olahraga agar badan tetap bugar, bahkan ada banyak dari mereka diluar sana yang mengkonsumsi vitamin. For me, those kinds of activities are painful!

Bisa kita bayangkan, haruskah kita mengkonsumsi buah atau sayur terus-menerus? Bagaimana jika bosan? Bagaimana dengan makanan menggiurkan lainnya yang tidak bisa kita konsumsi? Apalagi jika harus rutin berolahraga. Jujur saja, untuk penikmat junk food atau orang sepertiku yang terbiasa malas-malasan, hal itu akan sangat menyiksa. Namun jika kita tidak berusaha untuk memperoleh hidup sehat, maka kesakitan yang akan kita rasakan nanti akan lebih buruk adanya.

Sebelum terlambat, pada hari Minggu kemarin aku dan temanku Neidy mengerahkan seluruh tenaga untuk mengayuh sepeda keliling Salatiga. Memang menyakitkan ketika tubuh yang terbiasa tidak melakukan aktivitas berat dipaksa untuk mengayuh sepeda. Sehingga belum sampai 1 jam saja, tubuh ini sudah tidak sanggup mengayuh sepeda lebih jauh lagi. Oleh karena itu aku memutuskan untuk rehat sejenak karena mual dan pusing melandaku. Tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi, mungkin karena rasa malas berolahraga itulah yang bisa menjadi alasan mengapa aku mengalami hal tersebut. Jadikan pelajaran saja, karena memang kita harus berusaha dan bahkan berkorban jika ingin mendapatkan sesuatu.

Perjalananpun kita lanjutkan sampai 2 jam lamanya. Jalan berliku dan menanjak kita lalui walaupun kita tahu bahwa tubuh ini sangat sulit untuk melakukannya, tapi pada akhirnya kita berhasil melalui itu semua. But, masih ada tantangan di depan yang masih harus aku dan Neidy hadapi. Ya, badan yang sangat luar biasa pegalpun akhirnya kita rasakan. Memang begitulah konsekuensinya jika kita tidak rutin berolahraga, rasa sakitlah yang pasti kita alami. Apalagi jika kita tidak berusaha untuk hidup sehat? Apa yang akan terjadi nanti? I've said that healthy is painful, Guys....



Read more » 0 comments

Wednesday, May 21, 2014

Earn While You Learn



As a college student, can you earn money?
The answer is yes you can!
Nowadays, tidak ada kata sulit untuk kita mencoba hal-hal baru, karena dunia telah menyediakan apapun yang kita mau asalkan kita berusaha. Sebagai seorang mahasiswa, bukan tidak mungkin jikalau kita bisa menghasilkan uang selagi kita menuntut ilmu, karena sudah banyak teman-temanku yang melakukan usaha kecil untuk menambah pundi-pundi uang jajannya. Ada yang berjualan baju, tas, sepatu secara online, ada yang bergabung dengan produk-produk kecantikan untuk menjadi member dan reseller, ada juga yang menawarkan jasanya untuk mengajar anak-anak sekolah. 

So, what about me?
Just like my friends, aku juga mencoba untuk menghasilkan uang jajan sendiri. Bukan berjualan online, bukan juga mengajar, aku hanya menyediakan jasa printing dan juga typing. Berawal dari teman satu kost yang sering pergi ke copy center dan kadang mengantri untuk print tugasnya, aku berpikir mengapa tidak aku saja yang print tugas dia? Toh tintaku tidak akan habis gara-gara aku pakai sendiri.

Pada akhirnya, niatku itu tidak hanya untuk print tugas teman satu kostku saja, aku berencana untuk mengumumkannya kepada teman-teman kampus juga. Walaupun teman-teman kampusku hanya beberapa orang saja, namun tidak ada salahnya jika aku coba. Namanya juga usaha kecil-kecilan, banyak atau tidaknya pelanggan memang tidak menjadi prioritasku, karena aku hanya menjadikannya sebagai usaha sampingan. Jika banyak pelanggan, I would be grateful, dan jika tidak ada, that's not a problem. So, tidak ada beban untuk menjalankan usaha ini, karena tugasku hanya menunggu mereka yang membutuhkan jasa printing atau typing dari tempatku. Yaaa walaupun kadang aku harus kecapean gara-gara mengedit file berjam-jam lamanya, tapi dari situ aku bisa belajar lebih baik lagi tentang bagaimana mengatasi masalah editing dan semacamnya.

Penyediaan jasa printing ini sudah berjalan hampir 4 bulan. Uang yang aku peroleh juga sudah lumayan banyak jika dibandingkan dengan modal yang harus aku keluarkan untuk membeli tinta, kertas, mika, dll. So fellas, that's my way, I'm sure that you have your own way to make your money :)
Let's earn while you learn!
Read more » 0 comments

Sunday, May 18, 2014

Alah Bisa Karena Biasa

Pepatah Bahasa Indonesia yang mengatakan "Alah Bisa Karena Biasa" memang terbukti kebenarannya. Mengapa? Because I experience it by myself. Akhir-akhir ini aku senang karena bisa makan lebih hemat dari biasanya. Ya, itu karena aku masak lauk sendiri. Honestly, aku tidak pernah belajar masak sama sekali walaupun aku dan semua orang di tempatku tahu kalau Mama Eem, my Mom is good at cooking! Memang sangat disayangkan, mengapa aku tidak berguru sedari dulu kepada Mamaku sendiri? Ah tapi sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. But remember, that porridge still can has delicious taste if you add something to it! Yup I know, tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Pertama kali aku menyentuh bumbu-bumbu masak adalah ketika masih SMP. Waktu itu memang hanya masak mie dan goreng telur. Namun tidak apa-apa, karena jika kita setia dalam perkara kecil maka kita bisa menghadapi perkara yang lebih besar :) Dan memang benar, setelah itu aku bisa memasak nasi goreng sederhana. Aku ingat ketika sedang lapar dan tidak ada lauk yang enak menurutku di meja makan, aku pasti pergi ke dapur untuk memasak nasi goreng sendiri dan hal itu kulakukan terus-menerus. Sampai suatu saat ketika ada orang yang mengatakan nasi gorengku enak, aku tersadar bahwa memang kebisaan seseorang adalah karena telah terbiasa.

And now, aku ingin mengulang kejadian itu. Bukan hanya nasi goreng sederhana yang ingin aku masak, aku ingin belajar untuk mencoba masakan lain. Namanya orak-arik, makanan yang berbahankan wortel, kol, telur, atau bisa ditambahkan bahan lainnya seperti daging/hati ayam, jagung, sawi, dll. Seperti nasi goreng, aku membuat orak-arik berulang-ulang kali. Bukan karena ingin mahir memasak makanan itu, tapi sejujurnya aku tidak mempunyai ide untuk memasak masakan lain. Sampai suatu waktu aku mulai membeli bumbu dapur selain bawang merah dan bawang putih, seperti lada, lengkuas, kemiri, dan daun salam. Bumbu dapur tersebut aku gunakan untuk membuat terong kecap, salah satu masakan kesukaanku. Finally, it works! Rasanya enak, walaupun memang masakan mamaku jauh lebih enak, tapi aku bangga bisa membuatnya :)

Sampai saat ini, aku sudah membuat macam-macam masakan, ada tumis tahu dan tauge, sayur lodeh, semur hati ampela, acar timun, terong balado, kering tempe, dll.


Rasa dari masakan yang aku buat juga lumayan enak untuk seukuran orang yang baru belajar masak seperti aku. Percaya saja, jika aku terus belajar, maka aku bisa memasak makanan enak like my Mom (ʃƪ˘˘) Yes, that is called "Alah Bisa Karena Biasa"
Read more » 0 comments

Saturday, May 10, 2014

Cakadidi

Bagi mereka yang bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur pasti tahu arti kata Cakadidi. Menurut teman saya, Oma Vhylla sih artinya lebih mengarah ke negatif. Tapi kalau kita memandang itu dari segi positif, tidak ada salahnya kan? Cakadidi adalah bahasa Ambon yang berarti "tidak mau diam atau bisa dibilang agresif dan cari perhatian." Terus, apa yang mau aku tulis disini tentang Cakadidi?

Kami bertiga, Vhylla, aku, dan Dita adalah teman satu angkatan di kampus tercinta STiBA Satya Wacana yang sekarang telah bergabung dengan Fakultas Bahasa dan Sastra UKSW (ciiee anak Universitas). Yup, teman satu angkatan yang mulai dekat setelah tiga semester berlalu begitu saja.. How come? We also did not know about that! Yang pasti, kami mulai dekat pada awal-awal semester empat lalu. Mulai saat itu kami sering kumpul di kost, cerita-cerita, jalan bareng, makan bareng, mandi bareng, sampai akhirnya we are getting closer again and again.

Seringkali kami heboh jika sudah kumpul atau bercerita, dan pada satu waktu Oma nyeplos kata "Cakadidi" karena kehebohan kita. Because of that, we always mention that word in our daily life #haish (tentunya setelah kita tahu bahwa memang kita selalu cakadidi)

Kebersamaan ini tidak akan terjalin tanpa adanya rasa nyaman satu sama lain. Walaupun kami berbeda latar belakang, tapi kami sadar bahwa kami bisa melengkapi satu dengan yang lain. Sampai-sampai lalapan yang terdiri dari timun, kemangi, dan kol saja selalu kami bagi adil. Oma dapat kol, aku dapat kemangi, dan Dita dapat timun, so sweet kan? (˘˘)ง 

Seringkali sekelompok pemudi seperti kami mempunyai angan-angan yang ingin kami wujudkan di kemudian hari. Ya, kami menyadari itu. Namun kami tidak berkumpul untuk membicarakan gadget paling mahal yang harus kami beli. Kami juga tidak tertarik dengan hal-hal glamor seperti accessories branded yang harus kami kumpulkan dan pamerkan kepada dunia. Kami bertiga hanya ingin menjelajahi dunia selagi kami masih muda :) Mungkin dunia terlalu luas untuk kami, namun setidaknya kami bertiga bisa menjamah sebagian kecil dunia lewat petualangan Cakadidi kami nanti.

Sejauh ini, kami hanya bisa menyisihkan waktu untuk pergi ke tempat-tempat terdekat yang dapat kami jangkau seperti Jogja dan Ambarawa. Pernah suatu kali Oma dan Dita mengunjungi Majalengka, tempat dimana aku dilahirkan #aseekk. Dan target selanjutnya kami juga berharap bisa berkunjung ke rumahnya Oma di Maluku sana, hopefully we can go there (˘ʃƪ˘)

And these are our togetherness!

Majalengka


Yogyakarta



Candi Klero di Tengaran, Salatiga



Bukit Cinta Rawa Pening, Banyubiru




Read more » 2 comments
Powered by Blogger.

Copyright © This is Mine, My Life 2010

Template By Nano Yulianto