Thursday, July 24, 2014

I Love My Period

Ketika membaca judul di atas, mungkin orang yang membacanya akan merasa aneh atau bertanya-tanya mengapa aku menyukai keadaan dimana para wanita harus menahan nyeri yang luar biasa karena menstruasi.
Aku memang selalu menunggu-nunggu waktu period itu datang setiap bulannya. Tapi sayang, aku tidak bisa merasakan apa yang ku tunggu itu secara rutin. That's why I said I love my period time!

Pertama kali aku menstruasi adalah ketika duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, too early right? Akan tetapi kedinian itu tidak membuktikan bahwa hormonku subur. Sejak awal, memang tamu bulananku tidak datang secara rutin. Pernah aku tanyakan ke Dokter ketika SMP dan SMA, namun jawabannya selalu sama, "Belum lancar saja, Dek. Nanti kalau sudah gede pasti bisa lancar." Aku terus mengimani jawaban tersebut dan berharap memang tidak ada yang salah dengan tubuhku.

Walaupun aku sudah hafal dengan jadwal tamu bulananku yang biasanya datang tiga bulan sekali, namun aku masih seringkali khawatir dan terus mempertanyakan "Kok belum dapet juga sih?" Tidak bisa rasanya aku berbohong untuk tidak khawatir akan hal ini, walaupun seringkali teman-teman "menghibur" dengan mengatakan "Wah enak ya kamu, bisa hemat pembalut?" Kalau boleh jujur, lebih baik aku membeli pembalut setiap bulan, daripada merasakan kekhawatiran ini.

Mengingat teman-teman yang selalu mengeluh karena rasa sakit yang dideritanya, aku juga ingin merasakan itu. Kalau boleh aku iri, sebenarnya aku iri pada mereka yang setiap bulan kedatangan tamu bulanannya. Terlepas dari sakit yang dirasakan, kita bisa memastikan bahwa siklus haid normal dan tidak ada penyakit terkait dengan itu. So girls, just enjoy your period :) Karena itu adalah anugerah dari Tuhan yang tidak bisa dirasakan oleh kaum lelaki! Kita bukan wanita lemah ketika kita bisa melewati rasa sakit itu setiap bulannya, we have to be proud of ourselves, right? ^.^


source of pictures : Google
Read more » 4 comments

Wednesday, July 23, 2014

Angkot Day

Naik angkutan umum seperti angkot (apalagi dilakukan sendiri) di Jakarta adalah hal baru untukku. Karena biasanya aku selalu menunggangi motor setiap kali akan pergi. Naik angkot bukanlah hal yang sulit, namun jika perjalanan jauh dan tidak tau arah, pasti akan sangat membuat takut. Seperti yang terjadi denganku beberapa waktu lalu ketika harus naik angkot sendiri ke tempat kerja.

Pertama kali naik angkot sendiri, aku disuguhi oleh pengalaman yang sungguh membuat kesal. Bagaimana tidak kesal jika supir angkot yang kita naikki ugal-ugalan di jalan yang macet. Tidak hanya menerobos masuk ke jalur busway, supir angkot tersebut juga tidak henti-hentinya menekan klakson yang sungguh memekakkan telinga. Ingin rasanya memaki supir angkot itu, namun niat untuk melakukannya kalah dengan ketakutanku untuk mengatakannya, karena pasti dia tidak akan mendengar apa yang aku bicarakan.

Aku seringkali heran dengan orang-orang seperti itu. Menurutku tidak ada gunanya ketika mereka menekan klakson secara terus-menerus di jalan yang sedang macet. Karena toh kita tidak bisa menyuruh kendaraan di depan untuk terus melaju dikemacetan itu, jadi untuk alasan apa mereka menekan klakson yang membuat heboh seantero Jakarta? Memang menyebalkan!

Terlepas dari hal menyebalkan kemarin, sebenarnya aku lebih suka naik angkot daripada motor ketika berangkat ataupun pulang dari tempat kerja, karena mengingat jauhnya perjalanan yang ditempuh. Walaupun naik motor dikatakan lebih cepat, akan tetapi kenyamanan perjalanan pastilah ada di angkot. Kita bisa bersender, tidak terkena hujan ataupun panas, lebih sedikitnya debu yang menempel, dan pasti tempat duduk yang lebih nyaman.

Ketika dikatakan motor lebih cepat sampai daripada angkot, aku kira itu salah. Buktinya aku bisa sampai kantor kurang dari jam 7 ketika naik angkot. Pastinya dengan berangkat lebih awal dari biasanya untuk menghindari macet. So, bukan masalah cepat atau tidaknya kendaraan melaju, akan tetapi cepat atau tidaknya kita bangun dan berangkat sepagi mungkin agar dengan angkutan umum seperti angkot pun kita bisa datang tepat waktu.
Read more » 0 comments

Friday, July 11, 2014

Presidential Election

source : Google

Tanggal 9 bulan Juli tahun 2014 adalah waktu di mana masyarakat Indonesia menyumbangkan suaranya untuk memilih siapakah pemimpin ke-7 dalam 5 tahun ke depan. Begitupun denganku. Setelah 20 tahun, inilah hari pertama aku "menyoblos". Maaf jika selama ini aku tercermin sebagai rakyat Indonesia yang kurang baik dan memilih golput selama 3 tahun terakhir. Bukan keinginanku sendiri untuk tidak melakukan pemilihan, namun karena aku jauh dari rumah dan tidak mungkin rasanya aku pulang dalam waktu 1 hari saja. Ya, aku yang sedang melakukan study di Salatiga-Jawa Tengah agak kesulitan jika pulang ke Majalengka-Jawa Barat untuk melakukan pemilihan, mengingat waktu perjalanan yang harus di tempuh akan sangat melelahkan.

Tapi aku bersyukur! Di usia yang ke-20 ini aku bisa memilih pemimpin pilihanku sendiri karena aku sedang tidak berada dalam masa perkuliahan dan kebetulan sedang berada di Jakarta yang lokasinya tentu lebih dekat dengan rumahku yang ada di Jawa Barat.

Perjalananku di mulai hari Selasa lalu pada Malam hari. Kenapa malam? Karena aku masih harus pergi ke tempat OKL untuk menyelesaikan tanggung jawabku terlebih dahulu, oleh karena itu keberangkatan kami (Aku, Ceu Yusi, a Adi) ke Majalengka dilakukan pada malam hari. Senang sekali ketika aku menginjak kembali kampung halaman dan rasanya tidak ingin aku kembali ke Ibu Kota lagi. Namun aku harus menyelesaikan masa OKL-ku agar bisa lulus tepat waktu. So, hanya satu hari saja aku bisa menikmati masa liburan tersebut. Tapi tidak apa-apa, dengan melihat Mama dan Babeh yang sehat kemarin, aku sangat bersyukur untuk itu.

Menurutku, Presidential Election kali ini sudah tidak lagi LUBER dan JURDIL. Mengapa? Karena masyarakat Indonesia telah terang-terangan memilih Presiden pilihannya. Ada yang melalui foto, kampanye dengan menyebut jargon sana-sini, bahkan menjelek-jelekkan calon yang lain. Aku sendiri tidak bisa menyalahkan hal itu, karena mereka bebas memilih siapa pemimpinnya.

Seperti mereka, aku pun bebas untuk menentukan siapa jagoanku! Memang aku adalah salah satu orang awam yang tidak banyak mengerti tentang dunia perpolitikan, namun untuk memilih siapa yang menurut kita pantas untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah harus semena-mena paham akan politik, akan tetapi aku juga tidak bermaksud untuk tidak mengepentingkan pemahaman akan hal itu. Yang terpenting adalah keikutsertaan kita dalam setiap pemilihan, jangan sampai suara kita tidak digunakan, because it's important guys..

no golput °\(^^)/°
Read more » 0 comments

Friday, July 4, 2014

My Internship

4 hari sudah aku menjalani Orientasi Kerja Lapangan (OKL) di Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia atau yang sering disebut PGI. Aku sangat bersemangat sekali untuk melakukan OKL ini. Membayangkan akan duduk di ruangan ber-AC, berhadapan dengan komputer, mengerjakan ini dan itu, memakai baju rapih ala professional secretary, wow that's my favorite job! Tidak tahu mengapa, aku senang sekali dengan hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan. Maka dari itu aku memilih office administration sebagai paket minat yang di tawarkan oleh kampus untuk salah satu syarat kelulusan.

Sebelum mendaftar ke PGI, aku juga sempat mendaftar ke Formulatrix untuk melakukan OKL ini. Namun apa daya, bolak-baliknya aku ke perusahaan, psikotest dan wawancara yang telah dilakukan, tidak membuatku diterima untuk melakukan praktik disana. Di samping rasa kecewaku karena penolakan itu, aku juga bersyukur karena dengan ditolaknya aku disana dan diterimanya aku di PGI yang berlokasi di Jakarta, itu berarti aku bisa bertemu bahkan tinggal bersama kakakku Yusi. Tuhan memang baik!

And finally, berpakaian rapih, duduk di ruangan ber-AC dan berhadapan dengan komputerpun telah terwujud. Namun, bukan cuma itu yang aku harapkan :( I need a job! Not just formality. Hari pertama dan kedua masuk kerja, aku hanya di amanati untuk membaca berkas-berkas. What a boring activity! Mungkin memang begini kerjaan Mahasiswa magang. Aku juga teringat cerita teman-temanku yang telah menjalani OKL sebelumku. Mereka menceritakan hal yang sama seperti apa yang aku alami sekarang. Duduk diam di kantor, online, baca-baca berita, just it! Mungkin bagi orang lain ini hal yang menyenangkan, namun bagiku hidup ini hanya sia-sia jika hanya melakukan hal tersebut di waktu OKL! Aku butuh pengalaman yang bisa aku pelajari agar nanti bisa menjadi sekretaris yang benar-benar profesional.

Kengangguranku berakhir kemarin, karena aku di berikan tugas untuk men-scan 1 ordner surat. Yup, sekalinya di beri pekerjaan, aku harus jadi tukang scan seharian -_- dan tugas itu baru bisa aku selesaikan hari ini. Tapi sekarang aku kembali menjadi seorang pengangguran! Dimana aku bisa maen Criminal Case, lihat-lihat notifications, sampai detik ini aku bisa sambil blogging, huuffttt.. I hope next time I can get more experiences from this internship! Ganbatte ne ("˘̀^˘́)
Read more » 0 comments

Friday, June 27, 2014

Close to Heaven

Seminggu yang lalu, aku memberanikan diri untuk ikut dalam kegiatan hiking bersama temanku Dita ke Gunung Andong. Sebenarnya tiga minggu sebelumnya kita juga sudah berencana untuk hiking, namun aku gagal ikut karena Daniel datang secara tiba-tiba waktu itu. Oleh karena kegagalan tersebut, aku dan Dita merencanakan ulang keberangkatan hiking ini.

Pukul 12.30 siang Dita datang ke kost untuk menjemput, namun aku belum mempersiapkan logistik yang harus di bawa. Memang rencana hiking ini tidak mendadak, akan tetapi bagi pendaki pemula sepertiku, rasanya bingung untuk mempersiapkan apa yang harus di bawa. Alhasil aku hanya membeli mie, roti, dan sosis saja.

Kurang lebih satu jam kami menunggu teman-teman yang lain untuk berkumpul di kost pacarnya Dita yang bernama Joko atau sering kami sebut Mas Supri. Dan ketika jam sudah menunjukan pukul 2, kamipun segera bergegas untuk berangkat ke Magelang dimana Gunung Andong berada. Kami berenam, aku, Dita, Mas Supri, dan tiga temannya berangkat menggunakan 3 motor. Aku di bonceng oleh salah satu teman Mas Supri yang bernama Mesakh.

Karena tidak terbiasa menggunakan motor, perjalanan ini terasa cukup jauh menurutku. Padahal hanya 1,5 jam saja kami sudah sampai di base-camp untuk menitipkan motor. Tidak ingin terburu-buru naik, kamipun beristirahat sejenak mengumpulkan tenaga untuk pertarungan nanti. Namun, hanya 15 menit saja waktu yang kami luangkan untuk beristirahat, karena mengingat hari semakin sore, akhirnya kami memutuskan untuk segera berangkat mendaki gunung dengan ketinggian 1726 mdpl ini.

I'm so happy melihat karya agung Tuhan di sekelilingku. Tumbuh-tumbuhan hijau, udara segar khas pedesaan, sungguh jarang aku temui dalam kehidupan sehari-hari. Saking senangnya, aku yang memimpin di depan walaupun tidak tahu arah -_- Namun sayang, semangatku menurun karena orang yang memboncengiku terkapar lemas di awal perjalanan. Mau tidak mau kami harus menunggunya kembali pulih untuk meneruskan perjalanan. Sempat terpikir kalau kita tidak jadi naik gara-gara kejadian ini, akan tetapi Mas Mesakh akhirnya bangun dan berusaha untuk melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Yeeaayy!! Akupun bersemangat dan memimpin barisan lagi (˘˘)

Jalan menanjak sangat membuat kami lelah, tak jarang kamipun berhenti untuk mengatur nafas yang terengah-engah. Ada yang minum, makan cemilan, dan ada juga yang merebahkan badan di sela-sela pemberhentian itu. Sempat gerimis ketika kami naik, namun Tuhan itu baik, hujanpun tidak turun sampai kami tiba di camping ground. Oh my God, I don't believe it.. Aku sudah berhasil melewati tanjakan-tanjakan itu! Thanks God, thanks :) Walaupun hanya 1726 mdpl, tapi tidak banyak orang bisa atau meluangkan waktu untuk menginjakan kakinya di gunung.

Sesampainya di camping ground, kami langsung mengeluarkan tenda dan memasangnya. Setelah tenda terpasang, aku dan Dita membuat mie untuk mengisi perut yang kosong. Tidak ingin melewatkan malam begitu saja, kami berempat bermain kartu kecuali Mas Supri dan Mas Mesakh yang sudah tidak kuat menahan matanya dan beranjak tidur. Lama-lama, rasa bosanpun melanda, Vian dan Andri (anak les Mas Supri) kembali ke tenda mereka untuk ikut tidur bersama yang lain. Karena aku dan Dita belum begitu ngantuk, akhirnya kamipun pergi duduk di luar tenda untuk melihat bintang. Kami bercerita kesana-kemari, dan sempat pula ada Mas-Mas yang ikut bergabung untuk mengobrol. Namun ketika angin malam mulai semakin kencang berhembus, kamipun segera kembali ke tenda untuk mengistirahatkan badan yang sudah terforsir dari tadi pagi.

Pagipun tiba. Aku yang terbangun langsung bergegas keluar untuk melihat sunshine. Dan ternyata, diluar sudah banyak orang berkumpul dan berdiri menghadap ke Timur dimana matahari akan terbit. Yes, finally an orange circle comes! It's so beautiful!

Sunshine 

Setelah puas melihat matahari terbit, aku dan Dita mulai memasak. Bahan-bahan untuk membuat sup kami bawa dari Salatiga, ada juga kornet yang khusus di bawakan oleh teman Mas Supri yang menyusul. Kita makan enak pagi itu. Walaupun nasi yang di masak berupa bubur karena tidak ada aluminium foil. Tapi yang penting perut terisi dan kami bisa punya tenaga untuk turun gunung.

Tiba saatnya untuk kembali melangkahkan kaki. Perjalanan turun tentu tidak begitu melelahkan di banding dengan perjalanan naik sebelumnya. Namun kaki ini harus di paksa kuat untuk menopang berat badan. Aku sempat terjatuh 2 kali. Pertama aku terpeleset karena mataku terfokus untuk membalas sms masuk, kedua karena memang kaki sudah lelah menopang. Tapi untung saja hal buruk tidak terjadi.

Sekitar jam 12 kami sudah sampai di bawah. Seperti sebelumnya, kami tidak langsung bergegas pulang, akan tetapi kami merebahkan badan sejenak di base-camp. Ketika merasa cukup untuk beristirahat, akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan pulang ke Salatiga.

 Our team (from top) : Mas Mesakh, Andri, Me, Dita, Vian, Mas Supri


Puncaakkk (ˇˇ)





Read more » 0 comments

Friday, June 20, 2014

Jangan Bersedih, Ceu!

Yusi Sri Wahyuni, S.Si, itulah nama kakak perempuanku yang kedua. Dan tepat hari ini dia berulang tahun yang ke-33. Selamat ulang tahun, Ceu ˆˆ De percaya segala hal yang terbaik pasti tercurah dalam kehidupan Ceuceu setiap hari.

Begitulah sebutanku untuknya, "Ceuceu" yang berarti kakak dalam bahasa Sunda. Dia merupakan sosok perempuan mandiri menurutku. Jarang sekali aku melihatnya mengeluh dan bersedih hati. Dari dulu memang dia sudah sangat mandiri. Memutuskan untuk berkuliah jauh dari orang tua dan berjuang untuk menjadi Hamba Tuhan adalah tindakan yang sangat berani pikirku, terutama karena dia adalah seorang perempuan.

Namun ketika kami berkomunikasi via BBM kemarin, tepat sebelum hari ulang tahunnya, dia menceritakan kesedihannya karena di hari ulang tahunnya kali ini dan seterusnya, tidak ada sosok kakak yang selalu hadir menemani. Ya, di postingan sebelumnya aku pernah bercerita jika kakak sulungku (Yenny) telah berpulang ke rumah Bapa.

Aku tahu apa yang dia rasakan. Karena aku saja yang jarang sekali bertemu dengan Ceu Yenny, amat sangat merasakan kehilangan yang luar biasa. Terlebih dengannya yang setiap hari bertemu, berkomunikasi, dan juga tidak jarang Ceu Yenny menginap di pastori, mungkin kehilangan yang aku rasakan tidak sebanding dengan apa yang dia rasakan.

But, show must go on Ceu. You have to be strong! Don't be sad again (˘˘)
Memang kita tidak akan pernah lepas dari kesedihan ini, namun percaya deh kalau Ceu Yenny juga tidak mau melihat kita terus bersedih. Ceu sendiri yang bilang kalau kita harus kuat buat Mama \(´`)/ So, mari kita merangkai kisah bahagia mulai dari sekarang. Kita masih punya hutang untuk membahagiakan Mama dan Babeh. Karena Ceu Nie udah senang bersama Bapa, jadi tinggal kita berdua yang berjuang sampai saatnya nanti kita bisa berkumpul lagi dalam kehidupan kekal bersama-Nya kelak.

Once more time, Happy Birthday My Sister. I love you, Mama loves you, Babeh loves you, everyone loves you "̮(˘з˘ )"̮ ♡ Jangan pernah merasa sendiri dan bersedih lagi, karena kami disini ada untukmu. Kami disini ada untuk menemani, memberi semangat, dan mendoakanmu meskipun dari kejauhan.
Tuhan Memberkati (˘ʃƪ˘)


Read more » 2 comments

Thursday, June 12, 2014

Sesaat atau Tidak Sama Sekali?

Less than a week he has been visiting me..
Tidak lama memang, sehingga sempat aku berpikir "mending jangan datang kalau hanya menimbulkan rasa rindu yang lebih dalam pada akhirnya." Namun apa memang begitu respon yang paling benar? Sepertinya tidak. Seorang "Pacar" yang rela jauh-jauh datang untuk menemui kekasih hatinya bukanlah orang yang patut diberi kata-kata seperti itu. You have to be proud of him! Ditengah kesibukannya bekerja, dia rela menyempatkan waktu untuk datang menemuimu. That's right, thanks Dear Daniel, I love you!

Pagi-pagi buta, dia sudah menunggu di depan kost. "angkat telfonku" katanya dalam sms. Kemudian dia meneleponku dan berkata untuk pergi ke depan kost. Aku hanya bisa tertawa ketika melihat dia yang sedang duduk diam dalam keadaan kusut karena telah menempuh perjalanan selama 8 jam di dalam bis. Memang selama 3 tahun aku berkuliah di Salatiga, dia telah berkunjung 2x pada hari ulang tahunku. Namun di tahun ketiga dia tidak bisa datang karena kecelakaan yang menyebakan kakinya patah dan harus operasi. Tapi dengan dia datang di waktu yang berbeda dari sebelumnya seperti kemarin, memang menjadi surprise tersendiri karena memang tidak terpikirkan sama sekali kalau dia akan datang menemuiku.

Tidak ada hal special yang kami lakukan ketika bersama, namun karena kami melakukannya berdua, semua hal terasa sangat special. Salah satunya culinary, aktivitas yang tidak pernah kami lewatkan ketika sedang bersama. Makanan apapun kami cicipi mulai dari kucingan yang dia bilang "kok sedikit" padahal sisa banyak karena kekenyangan. Kemudian tahu kupat, yang di komentari "bumbunya kayak tahu gejrot" (salah satu jajanan yang ada di Majalengka), "banyakkan tahu dari pada lontongnya" (namanya juga tahu kupat bukan lontong kupat), tapi pada akhirnya dia mengaku kenyang dan ketagihan. Ada lagi soto "Atuh pake nasi teu pake lontong soto teh?" #DanielCeriwis --" Terserah Ibu Bapak yang ada di Salatiga dong mau pake lontong atau nasi, orang mereka yang buat :p
I just aware that he is fussy! But I believe that I'm fussier than him, xixixi..

Tahu Kupat Blabak


Kay Ramen


Duriaaannn :*


6 hari kemarin seperti mimpi panjang, namun luka di lututku menjadi saksi bahwa dia memang ada dan bersamaku kemarin. 


Luka ini terjadi karena aku terjatuh ketika sedang mengendarai sepeda bersamanya. Perih, tapi aku bahagia karena dia ada disisiku. Terima kasih Pacar, terima kasih sudah datang menemuiku, terima kasih atas waktu, tenaga, dan materi yang sudah kamu keluarkan untukku yang tidak sempurna ini :)           
                         


                        Love You (´`)ε˘`)" 



Read more » 0 comments

Tuesday, May 27, 2014

Healthy is Painful

Bukan cuma istilah "beautiful is painful" yang benar adanya, but for me "healthy is painful" too. Tidak mungkin jika kita bisa mendapatkan hidup yang sehat tanpa berusaha. Banyak orang yang sering mengkonsumsi sayur dan buah-buahan untuk menjaga tubuh tetap sehat, atau mereka yang rutin melakukan olahraga agar badan tetap bugar, bahkan ada banyak dari mereka diluar sana yang mengkonsumsi vitamin. For me, those kinds of activities are painful!

Bisa kita bayangkan, haruskah kita mengkonsumsi buah atau sayur terus-menerus? Bagaimana jika bosan? Bagaimana dengan makanan menggiurkan lainnya yang tidak bisa kita konsumsi? Apalagi jika harus rutin berolahraga. Jujur saja, untuk penikmat junk food atau orang sepertiku yang terbiasa malas-malasan, hal itu akan sangat menyiksa. Namun jika kita tidak berusaha untuk memperoleh hidup sehat, maka kesakitan yang akan kita rasakan nanti akan lebih buruk adanya.

Sebelum terlambat, pada hari Minggu kemarin aku dan temanku Neidy mengerahkan seluruh tenaga untuk mengayuh sepeda keliling Salatiga. Memang menyakitkan ketika tubuh yang terbiasa tidak melakukan aktivitas berat dipaksa untuk mengayuh sepeda. Sehingga belum sampai 1 jam saja, tubuh ini sudah tidak sanggup mengayuh sepeda lebih jauh lagi. Oleh karena itu aku memutuskan untuk rehat sejenak karena mual dan pusing melandaku. Tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi, mungkin karena rasa malas berolahraga itulah yang bisa menjadi alasan mengapa aku mengalami hal tersebut. Jadikan pelajaran saja, karena memang kita harus berusaha dan bahkan berkorban jika ingin mendapatkan sesuatu.

Perjalananpun kita lanjutkan sampai 2 jam lamanya. Jalan berliku dan menanjak kita lalui walaupun kita tahu bahwa tubuh ini sangat sulit untuk melakukannya, tapi pada akhirnya kita berhasil melalui itu semua. But, masih ada tantangan di depan yang masih harus aku dan Neidy hadapi. Ya, badan yang sangat luar biasa pegalpun akhirnya kita rasakan. Memang begitulah konsekuensinya jika kita tidak rutin berolahraga, rasa sakitlah yang pasti kita alami. Apalagi jika kita tidak berusaha untuk hidup sehat? Apa yang akan terjadi nanti? I've said that healthy is painful, Guys....



Read more » 0 comments

Wednesday, May 21, 2014

Earn While You Learn



As a college student, can you earn money?
The answer is yes you can!
Nowadays, tidak ada kata sulit untuk kita mencoba hal-hal baru, karena dunia telah menyediakan apapun yang kita mau asalkan kita berusaha. Sebagai seorang mahasiswa, bukan tidak mungkin jikalau kita bisa menghasilkan uang selagi kita menuntut ilmu, karena sudah banyak teman-temanku yang melakukan usaha kecil untuk menambah pundi-pundi uang jajannya. Ada yang berjualan baju, tas, sepatu secara online, ada yang bergabung dengan produk-produk kecantikan untuk menjadi member dan reseller, ada juga yang menawarkan jasanya untuk mengajar anak-anak sekolah. 

So, what about me?
Just like my friends, aku juga mencoba untuk menghasilkan uang jajan sendiri. Bukan berjualan online, bukan juga mengajar, aku hanya menyediakan jasa printing dan juga typing. Berawal dari teman satu kost yang sering pergi ke copy center dan kadang mengantri untuk print tugasnya, aku berpikir mengapa tidak aku saja yang print tugas dia? Toh tintaku tidak akan habis gara-gara aku pakai sendiri.

Pada akhirnya, niatku itu tidak hanya untuk print tugas teman satu kostku saja, aku berencana untuk mengumumkannya kepada teman-teman kampus juga. Walaupun teman-teman kampusku hanya beberapa orang saja, namun tidak ada salahnya jika aku coba. Namanya juga usaha kecil-kecilan, banyak atau tidaknya pelanggan memang tidak menjadi prioritasku, karena aku hanya menjadikannya sebagai usaha sampingan. Jika banyak pelanggan, I would be grateful, dan jika tidak ada, that's not a problem. So, tidak ada beban untuk menjalankan usaha ini, karena tugasku hanya menunggu mereka yang membutuhkan jasa printing atau typing dari tempatku. Yaaa walaupun kadang aku harus kecapean gara-gara mengedit file berjam-jam lamanya, tapi dari situ aku bisa belajar lebih baik lagi tentang bagaimana mengatasi masalah editing dan semacamnya.

Penyediaan jasa printing ini sudah berjalan hampir 4 bulan. Uang yang aku peroleh juga sudah lumayan banyak jika dibandingkan dengan modal yang harus aku keluarkan untuk membeli tinta, kertas, mika, dll. So fellas, that's my way, I'm sure that you have your own way to make your money :)
Let's earn while you learn!
Read more » 0 comments

Sunday, May 18, 2014

Alah Bisa Karena Biasa

Pepatah Bahasa Indonesia yang mengatakan "Alah Bisa Karena Biasa" memang terbukti kebenarannya. Mengapa? Because I experience it by myself. Akhir-akhir ini aku senang karena bisa makan lebih hemat dari biasanya. Ya, itu karena aku masak lauk sendiri. Honestly, aku tidak pernah belajar masak sama sekali walaupun aku dan semua orang di tempatku tahu kalau Mama Eem, my Mom is good at cooking! Memang sangat disayangkan, mengapa aku tidak berguru sedari dulu kepada Mamaku sendiri? Ah tapi sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. But remember, that porridge still can has delicious taste if you add something to it! Yup I know, tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Pertama kali aku menyentuh bumbu-bumbu masak adalah ketika masih SMP. Waktu itu memang hanya masak mie dan goreng telur. Namun tidak apa-apa, karena jika kita setia dalam perkara kecil maka kita bisa menghadapi perkara yang lebih besar :) Dan memang benar, setelah itu aku bisa memasak nasi goreng sederhana. Aku ingat ketika sedang lapar dan tidak ada lauk yang enak menurutku di meja makan, aku pasti pergi ke dapur untuk memasak nasi goreng sendiri dan hal itu kulakukan terus-menerus. Sampai suatu saat ketika ada orang yang mengatakan nasi gorengku enak, aku tersadar bahwa memang kebisaan seseorang adalah karena telah terbiasa.

And now, aku ingin mengulang kejadian itu. Bukan hanya nasi goreng sederhana yang ingin aku masak, aku ingin belajar untuk mencoba masakan lain. Namanya orak-arik, makanan yang berbahankan wortel, kol, telur, atau bisa ditambahkan bahan lainnya seperti daging/hati ayam, jagung, sawi, dll. Seperti nasi goreng, aku membuat orak-arik berulang-ulang kali. Bukan karena ingin mahir memasak makanan itu, tapi sejujurnya aku tidak mempunyai ide untuk memasak masakan lain. Sampai suatu waktu aku mulai membeli bumbu dapur selain bawang merah dan bawang putih, seperti lada, lengkuas, kemiri, dan daun salam. Bumbu dapur tersebut aku gunakan untuk membuat terong kecap, salah satu masakan kesukaanku. Finally, it works! Rasanya enak, walaupun memang masakan mamaku jauh lebih enak, tapi aku bangga bisa membuatnya :)

Sampai saat ini, aku sudah membuat macam-macam masakan, ada tumis tahu dan tauge, sayur lodeh, semur hati ampela, acar timun, terong balado, kering tempe, dll.


Rasa dari masakan yang aku buat juga lumayan enak untuk seukuran orang yang baru belajar masak seperti aku. Percaya saja, jika aku terus belajar, maka aku bisa memasak makanan enak like my Mom (ʃƪ˘˘) Yes, that is called "Alah Bisa Karena Biasa"
Read more » 0 comments

Saturday, May 10, 2014

Cakadidi

Bagi mereka yang bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur pasti tahu arti kata Cakadidi. Menurut teman saya, Oma Vhylla sih artinya lebih mengarah ke negatif. Tapi kalau kita memandang itu dari segi positif, tidak ada salahnya kan? Cakadidi adalah bahasa Ambon yang berarti "tidak mau diam atau bisa dibilang agresif dan cari perhatian." Terus, apa yang mau aku tulis disini tentang Cakadidi?

Kami bertiga, Vhylla, aku, dan Dita adalah teman satu angkatan di kampus tercinta STiBA Satya Wacana yang sekarang telah bergabung dengan Fakultas Bahasa dan Sastra UKSW (ciiee anak Universitas). Yup, teman satu angkatan yang mulai dekat setelah tiga semester berlalu begitu saja.. How come? We also did not know about that! Yang pasti, kami mulai dekat pada awal-awal semester empat lalu. Mulai saat itu kami sering kumpul di kost, cerita-cerita, jalan bareng, makan bareng, mandi bareng, sampai akhirnya we are getting closer again and again.

Seringkali kami heboh jika sudah kumpul atau bercerita, dan pada satu waktu Oma nyeplos kata "Cakadidi" karena kehebohan kita. Because of that, we always mention that word in our daily life #haish (tentunya setelah kita tahu bahwa memang kita selalu cakadidi)

Kebersamaan ini tidak akan terjalin tanpa adanya rasa nyaman satu sama lain. Walaupun kami berbeda latar belakang, tapi kami sadar bahwa kami bisa melengkapi satu dengan yang lain. Sampai-sampai lalapan yang terdiri dari timun, kemangi, dan kol saja selalu kami bagi adil. Oma dapat kol, aku dapat kemangi, dan Dita dapat timun, so sweet kan? (˘˘)ง 

Seringkali sekelompok pemudi seperti kami mempunyai angan-angan yang ingin kami wujudkan di kemudian hari. Ya, kami menyadari itu. Namun kami tidak berkumpul untuk membicarakan gadget paling mahal yang harus kami beli. Kami juga tidak tertarik dengan hal-hal glamor seperti accessories branded yang harus kami kumpulkan dan pamerkan kepada dunia. Kami bertiga hanya ingin menjelajahi dunia selagi kami masih muda :) Mungkin dunia terlalu luas untuk kami, namun setidaknya kami bertiga bisa menjamah sebagian kecil dunia lewat petualangan Cakadidi kami nanti.

Sejauh ini, kami hanya bisa menyisihkan waktu untuk pergi ke tempat-tempat terdekat yang dapat kami jangkau seperti Jogja dan Ambarawa. Pernah suatu kali Oma dan Dita mengunjungi Majalengka, tempat dimana aku dilahirkan #aseekk. Dan target selanjutnya kami juga berharap bisa berkunjung ke rumahnya Oma di Maluku sana, hopefully we can go there (˘ʃƪ˘)

And these are our togetherness!

Majalengka


Yogyakarta



Candi Klero di Tengaran, Salatiga



Bukit Cinta Rawa Pening, Banyubiru




Read more » 2 comments

Tuesday, April 29, 2014

Freak or Too Obsessed?

Yesterday, 28th April 2014

My Friend, Neidy picked someone up to my boarding house.
Dia adalah seorang laki-laki, (bapak-bapak tua tepatnya) yang aku tidak tahu asal-usulnya dari mana, tapi yang jelas he is a Chinese! Neidy bilang kalau dia mau minta aku untuk mengetik jadwal film yang sudah dia lihat di bioskop. I think it's not a hard duty to do! But I was wrong -_-

Si bapak yang sejak semula tidak mau berhenti nyerocos ngomong ini dan itu tidak ingin mempercayakan data yang harus diketik itu kepadaku! Dia mau kalau aku hanya mengetik apa yang dia bacakan. Alasannya karena dia mau aku tidak salah membaca dan mengetik data itu.

The worst two hours that I've ever experienced!
Aku harus mendengarkan celotehan yang orang tuaku saja tidak sebawel dan seribet dia.
Salah huruf kapital saja seperti contoh kata "OF" yang harusnya "of" bukan "Of" harus diketik ulang. Yang kalau tanggal harus "04" jangan cuma diketik "4". Margin kiri kanan atas bawah harus sama ukurannya, bahkan sampai pembagian kategori film-pun dia pikirkan jumlahnya! Oh My God..!! What a freak person he is!

Padahal hari itu jam 2 aku harus pergi untuk test di tempat OKL :(
But he damaged my schedule! Pikiranku kacau gara-gara dia! Yang harusnya aku mengistirahatkan otak untuk psikotest, aku malah pusing with his absurd table!

Penderitaanku belum selesai sampai disitu. Sepulangnya dari kost, dia sms kalau ada ketikan yang salah gara-gara ada perbedaan huruf "e" dan "a". Bukan cuma itu, dia juga protes karena "pikirnya" lembar yang satu dengan yang lain beda font, but it's not like that! Font sama cuma size yang berbeda karena kertas tidak cukup! Tapi dia ngeyel, pokoknya harus sama, blablablablabla..
Pengen rasanya aku cakar-cakar muka dia ("˘̶̀• ̯•˘̶́ )

Daaann, he is coming today! Dia datang tanpa diundang! Udah kayak jaelangkung aja tuh bapak-bapak tua Dia minta kalau filenya harus di print sekarang karena dia bilang mau buru-buru pergi (pergi aja sana yang jauh!)

Eh, berharap dapat bayaran yang setimpal dengan hasil kerjaku, aku cuma dapat bayaran LIMA RIBU RUPIAH! Emg gila ya tuh orang! Beratus-ratus film bioskop sudah dia tonton, tapi untuk bayar jasa orang dia bilang tidak ada uang! Sudah tahu cuma bisa bayar cuma 5k, dia malah minta tambah di print-kan bolak-balik sampe 2x! Tuhan, sabarkan hamba-Mu ini -_-

Setelah dia puas membuat saya menderita, diapun mengumbar janji kalau dia tidak akan lupa akan jasa-ku yang sudah berberat hati mengetikkan data tidak bermutunya itu. Dia bilang nanti aku akan dapat hal yang lebih dari sekarang, dia mau membawa makanan dan oleh-oleh kalau dia pulang dari luar kota dan blablabla.... Please, I don't need those bullshit things! Saya cuma mau anda enyah dari hidup saya! Jangan datang-datang lagi dan ganggu ketenangan orang! Semoga Tuhan mendengar doaku ini :(

Oiya, ini dia screen shoot tentang data tidak bermutu yang telah dengan susah payah aku ketik untuk si bapak tua yang aneh ┌П┐(‾(••)‾)┌П┐


Read more » 0 comments

Tuesday, April 8, 2014

You Just Need a BRAVENESS!

Yesterday, 7th April 2014

Aku dan teman-teman tampil memerankan pribadi yang mungkin, it's not the real we are! Yup, at that day we played the drama setelah satu bulan bekerja keras untuk menghafal naskah, menyiapkan property, costume and so on. Banyak sekali tantangan yang kita bersembilan hadapi selama satu bulan ini. Bahkan, perseteruanpun tidak bisa kami hindari, because that's the dissimilarity!

Rasa toleransi terhadap waktu adalah tantangan terbesar buat kami. Bertengkar maupun adu mulut sering terjadi karena masalah WAKTU. Bayangkan saja, jika temanmu datang dengan santainya pada jam 12 sedangkan kita sudah menunggu mereka dari jam 9. Mungkin jika sekali-kali tidak apa-apa, tapi kalau seringkali dia lakukan? Itu yang jadi masalah! Not just for us as an individual, but for other members of the group also!

Dan kemarinlah saatnya kami bertempur untuk melawan rasa gugup terhadap everyone who watch the drama :) Sempat kacau di belakang panggung karena waktu satu bulan yang sangat sangat tidak cukup untuk mempersiapkan segalanya. But, it was success! Our lecturer, Mom Ana said that "What the perfect drama!" grup lainpun bilang jika drama kita "Touching!" Oh God, thanks :) Setelah sebulan kami berjuang, at the end of our hard work, it works!

Today, 8th April 2014

The first time I donor my blood!
To be honest, it's hurt pals :( Setelah sekian banyak orang mengalaminya, and finally today I do it! Enggak sakit kok, cuma kayak digigit semut. Itulah kalimat yang sering terdengar ketika aku bertanya tentang rasa bagaimana orang mendonorkan darahnya. Semut yang seperti apa dulu? Kalau semut segede kecoa sih mungkin saja (pikirku setelah merasakannya sendiri).

Sebenarnya sudah lama aku ingin mencoba untuk mendonorkan darahku, namun ketakutan lebih besar daripada keinginanku untuk melakukan itu. Ketika aku memutuskan untuk mengisi form, rasa deg-degan menghampiriku dan keringat dinginpun mengikuti. Sempat ingin membatalkannya, but I have to do it!

Darah mulai mengalir dari tubuh ke blood bag. Aku mencoba relax dan bercanda dengan teman-teman yang sedang mengerubuniku, what a caring friends they are! Lama, lama sekali kantung darahku terisi penuh. Sementara aku melihat teman-teman lain sudah mulai menimbulkan reaksi setelah donor darah. Ada yang muntah, ada yang pusing, dan ada juga yang hampir pingsan. Oh Tuhan apa yang akan terjadi padaku nanti? Apakah aku akan seperti mereka? Aku mencoba tenang dan menyemangati diriku sendiri!

Setelah waktu yang cukup lama, akhirnya that blood bag full of mine! Ibu petugas menyuruhku untuk tidak langsung bangun agar tidak seperti teman-teman lain, akupun mematuhinya. Tapi, yang terjadi tetaplah pusing yang aku rasakan. Mata berkunang-kunang, ruanganpun jadi gelap, aku juga tidak bisa mendengar suara teman-teman dengan jelas. Inikah rasanya ketika orang akan pingsan? Jujur, baru sekali ini aku merasakannya. Mungkin jika teman-teman tidak tanggap membantuku, aku bisa saja pingsan! Once more, what a caring friends they are. Thank you Dita yang sudah menopang kakiku, Oma yang sudah memijat kepalaku, Mas Adi dan mas Dennis yang sudah menghibur dengan candaannya, I love you all :*

Dua hari ini aku belajar, memang BRAVENESS sangat diperlukan dalam saat apapun!
Jika kemarin aku dan teman-teman tidak mengeluarkan keberanian kita untuk tampil di depan orang banyak, mungkin drama kita tidak akan sukses.
Dan sekarang, memang tidak enak ketika aku merasakan mual dan pusing ketika selesai donor darah, tapi aku bangga! I'm proud of myself! Karena aku berani untuk mendonorkan darahku bagi mereka diluar sana yang mungkin sedang kesusahan mencari pendonor darah.
Read more » 0 comments

Monday, March 24, 2014

Nothing is Impossible for Him

Tak tahu rasanya berapa lama aku tidak lagi menulis disini. Entah sibuk atau mungkin aku memang tidak hobi menulis dan cerita blak-blakan tentang apa yang terjadi dalam hidupku. Banyak hal luar biasa aku rasakan selama 4 bulan vacuum menulis. Hal sedih dan bahagia aku alami, namun rasanya kesedihan lebih membelengguku selama 2 bulan terakhir ini. Bagaimana mungkin aku tidak sedih jika kakak sulungku lebih dulu meninggalkan kami ke rumah Bapa di sorga :(

Sakit, kecewa, marah! Tepat tanggal 1 Januari 2014, dia pergi bersama anak yang di kandungnya. Di tahun yang baru, dimana orang-orang mengucapkan kata bahagia karena pergantian tahun. Namun kami? Jangankan tersenyum, untuk berucap saja kami sulit. Hanya air mata yang menyiratkan apa yang sedang kami rasakan saat itu. Jujur, aku rasa Tuhan tidak adil. Mengapa Tuhan? Seharusnya Engkau memberikan kami perasaan sukacita karena jiwa baru akan hadir ke dunia ini. Tapi mengapa Engkau malah mengambilnya? Bahkan Engkau juga sertakan ceu2! Tidak adil Tuhan, tidak adil! Mungkin jika Engkau hanya mengambil bayi yang ada di kandungan ceu2, kami tidak akan sesedih ini, atau mungkin jika Engkau mengijinkan Jevan untuk tetap hidup, mungkin kami juga bisa mengenang ceu2 lewat dia. Tapi mengapa Engkau mengambil kedua-duanya? Sakit, sungguh sakit!

Hari itu tepat pukul 12, kami sekeluarga berdoa untuk keselamatan ceu2 menjelang hari persalinannya. Namun tangis, jeritan, dan rasa sedihlah yang terjadi ketika mendengar kabar bahwa dia telah meninggalkan kami pukul 4 pagi. Hal yang tidak pernah kami duga, tidak pernah kami pikirkan sedikitpun! Karena memang seharusnya ceu2 tidak meninggalkan kami di tangan dokter2 yang katanya sudah berpengalaman itu! Kami tidak tahu apa yang salah! Kami sangat yakin sebelumnya karna rumah sakit terkenal, dokter handal, alat2 modernpun tersedia disana. Tapi kenapa Tuhan? Kenapa ceu2 tidak bisa terselamatkan? Meninggal sia2 aku pikir! Tapi ah, kita hanya manusia biasa yang tidak mengerti jalanNya. Memang tidak mungkin untuk manusia, tapi buatNya? Nothing is impossible!

Aku harus kuat untuk mama, aku tahu mama yang paling merasa kehilangan disini. Ma, maaf karna de juga hanya manusia biasa yang cuma bisa menangis ketika melihat raga ceu2 terbujur kaku tidak berdaya di dalam peti. Ceu, de kangen ceu2 :'( Ceu bahagia banget ya disana? Sampe2 ceu ga pernah mampir ke mimpi de sekalipun sampai saat ini :'(
De Jevan, jaga ceu2 ya ganteng :') Walaupun bibi belum sempat gendong kamu, tapi pasti kamu seneng banget udah bisa langsung di gendong Bapa disana :')
Aku rindu kalian.. Aku rindu.. sangat rindu..!! :'(
Read more » 0 comments
Powered by Blogger.

Copyright © This is Mine, My Life 2010

Template By Nano Yulianto